Teori
"Bala'* terus kamu?!" Lontarnya saat gue tidak sengaja memecahkan sesuatu (lupa apa) kemudian gue menginjaknya. Darah bercucuran dari ibu jari kakiku.
Entah apa yg dilihat orang sekitar gue saat itu, tapi gue berhasil menahan tangis sekuat tenaga. Menelan dengan pahit kata-kata dia barusan.
To be fair, kata-kata barusan ga serta merta keluar dari mulutnya gara-gara gue ga ngapa2in, but i pissed him off during that day...a lot. Mungkin saking kenyangnya dengan kelakuan gue, akhirnya kalimat itu slipped dari mulutnya dengan lancar.
Kalau dari raut wajah gue sih kayanya kelihatan gue marah. Jelas banget malah. Akhirnya gue ambil apapun itu untuk mampetin darah luka di kaki. Lalu gue duduk. Diam.
Dia menghampiri mengecek apa luka gue serius. Lalu dia kembali berlalu.. gue lupa dia bilang apalagi setelah itu. Yang gue ingat hanya ekspresi kekesalan yang keluar dari mulutnya.
Untuknya mungkin wajah marah gue jauh lebih menyebalkan dari kalimat dia tadi. Sebaliknya... bagi gue, lontaran kata2nya tadi juga menyakitkan.
Tapi tenang... dengan pertolongan Allah, setelah kejadian itu dia ga pernah ngomong kaya gitu lagi. Gue juga menghindari untuk ga buat dia berkata semacam itu ke gue.
Itu salah satu tragedi yang membuat gue berpikir,
"mungkin ga sih kalau ada plot twist terbesar di dunia ini mengenai sifat ekspresif?".
Berapa kali kita dengar, bahwa perasaan harus diluapkan. Kalau tidak, bisa kena mental, bisa stress, bisa gila, bawa penyakit.
Tapi.. bukankah Rasullah berpesan perihal marah?
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6116]
Apa jangan jangan... kunci sehat itu sebenarnya nahan amarah?
Atau ini cuma pembelaan diri gue aja karena kekurangan terbesar gue adalah ga pernah bisa luapin marah dengan kata-kata?
*bala= cobaan yang diturunkan oleh Allah dalam bentuk tantangan/kesulitan atau kesenangan/kenikmatan.

Komentar
Posting Komentar