Jualan
2 bulan lalu aku nemenin suami menjajal jualan di salah satu Bazaar yang diadakan di gedung Centenial Tower Gatot Subroto. Ini perdana bagiku ikut jualan bareng suami. Sebelumnya Atut pernah ikut Muslim Life fest pertama, Trade Expo Kemendag di ICE BSD, dan Coffee and Chocolate expo di Riyadh. Tapi itu pun beda vibes-nya juga komoditi yang dijualnya beda dengan yang kami jual Sabtu pekan lalu.
Sementara aku? beneran baru pertama kali masih newbie banget. Ga ngerti gimana backstage, gimana loading barang, gimana unloading setelah event dan sebagainya. Itu jadi pengalaman yang berharga insyaallah.
Semua serba mendadak. Kami daftar bazar dua pekan sebelum hari H. Kami tunggu2 dan ternyata setelah sepekan ga ada konfirmasi. Sementara teman kami yang brand nya sudah lebih terkenal sudah dapat surat konfirmasi. Akhirnya kami sempat menyimpulkan kalau kami ga bisa ikut bazar.
Ternyata... selasa pagi kami dikonfirmasi bisa ikut. Baru transfer biaya sewa booth. Rabu milih-milih produk apa yang mau dijual. Lalu rabu sore ada pengumuman technical meeting di Kamis siang, loading barang Jum'at sore, hari H saat event maks loading jam 05:30 pagi. Subhaanallah...
Kami cuma berdua. Suami istri dengan 3 anak. Tiba-tiba bingung gimana anak-anak. Mereka sama siapa? karena kami ga pernah nitipin anak-anak lebih dari satu hari sebelum ini. Belum lagi nyetak banner, produksi bun sama minuman2 kapaaan? mepet banget hehehehe
Atut yang baru sadar kalau semua serba mepet sempat nyeletuk, "aku awalnya mau daftar ini buat kita senang-senang aja, yang santai gitu, tapi qodarullah jadi gini..". Kami tertawa barengan saat itu mengingat kita sama-sama belum ngapa-ngapain.
Akhirnya kita berdua ambil kesimpulan:
- Jalanin dulu
- Ga usah dibawa pusing kalau ketemu kendala
- Kita mau having fun
OKE. Terlihat bagus
Akhirnya anak-anak dititip di rumah mama. Kami mulai kegiatan 2 hari sebelumnya, dimulai dengan technical meeting. Kemudian persiapan beli bahan-bahan dan pesan banner. Besok sorenya kami sudah harus loading barang. Lusanya kami mulai berjualan.
Semua kalau sudah lewat terasa begitu cepat. Tapi saat hari H, kami sungguh merasa lelah. Tapi di balik lelah itu, Allah selipkan banyak kebahagiaan.
- Ketenangan luar biasa antara aku dan Atut
- Kebahagiaan ketemu teman-teman sesama penjual. Ternyata banyak banget pasangan suami istri yang jualan. Bahkan ga sedikit yang bawa anak-anaknya. Masyaallah Allohumma bariklahum
- Bertemu jajanan yang enak-enak dan sudah lama pengin dicobain
- Bertemu orang-orang yang excited sama barang dagangan kita
- Dibantuin banyak orang saat proses unloading pulang. Rata-rata para penjual punya asisten dan tim. Sementara kita cuma berdua dan bawa meja dorong sebagai pengganti troli untuk bawa-bawa showcase. Belum lagi meja itu qodarullah patah saat unloading barang. Dengan sukarela akhirnya ada yang minjemin troli mereka yang lebih proper untuk kami pakai. maasyaallah beneran haru sampe sekarang aku ngetik ini.
Komentar
Posting Komentar