Things I wish I knew before I became a housewife 01
Judulnya kok pakai "seandainya" sih?, kan seorang muslim ga boleh berandai-andai.
Jadi...
rencananya ya kalau ga ada aral melintang, aku mau post tentang ini whenever I found a knew hack on being a housewife. Karena ternyata, jadi apa pun di dunia ini ga mudah. Termasuk salah satunya adalah pekerjaan yang tertera di KTP-ku, mengurus rumah tangga.
5 Tahun ke belakang aku baru sadar kalau...
Jemuran itu beneran ga ada yang lipat kalau bukan kita, rumah itu ga akan bersih sendiri kalau bukan kita yang bersihkan, pakaian anak-anak akan habis kalau aku ga cuci baju, masak makanan itu bukan nunggu anak-anak lapar dan maaasih banyak lagi.
Sebenarnya di awal punya anak ketiga, kami sempat gunakan jasa asisten rumah tangga untuk bersih-bersih rumah. But then... qodarullahu wa masya afa al. Walau rumah rapi, cucian wangi dan baju hampir selalu bersih tersedia, ternyata ada banyak hal yang buat aku pribadi kecewa. Terutama pada bagian menjaga aib rumah tangga. Ini ga aku ceritain banyak di sini ya.
Mungkin bagi sebagian orang yang Allah takdirkan dipenuhi dengan rezeki pengalaman hidup yang banyak (baca: terbiasa dengan pekerjaan rumah), hal yang akan aku share means nothing. Tapi, bagi orang-orang yang terbiasa disiapkan ini itu sedari kecil, insyaallah ini manfaat, untuk menghindari jetlag dalam ngurus rumah tangga yang seringkali subhaanallah payah sepayah payahnya.
Kalau bukan karena pertolongan Allah, aku ga akan bisa nikmatin ini semua. Bukan artinya aku sekarang bahagia bukan kepalang dengan pekerjaan rumah yang menumpuk ya. Tapi... dalam artian, Allah yang takdirkan aku bisa jalanin ini dengan lebih enteng sekarang. Dan itu sekali lagi, rezeki besar.
Hal yang pertama banget aku mau share dari "Things I wish I knew before I became a housewife" adalah
1. HARUS SERING MINTA TOLONG SAMA ALLAH
Tapi bener loh. Wallahi, kita ga akan bisa selamat ngurus rumah tangga dalam 1 hari saja kalau bukan karena pertolongan Allah.
Iya, suka lupa
Iya, kalo sudah ada pekerjaan rumah se-gunung, suka ribet mikir strategi terbaik nyelesain semua. Ngerjain apaan dulu ya? Malah sering kali strateginya dipikirkan saat sholat fardhu. Padahal ga khusyuk atau mikirin hal lain selama sholat itu dosa, tahu kan? atau baru tahu? Subhaanallah
Padahal yang paling harusnya dilakukan ya ini dulu. Minta sama Allah = Doa. Doa itu kan ibadah, terlepas dikabulkan atau engga, sebenarnya kalau sudah diangkat tangannya, kemudian mintanya cuma sama Allah. Maka... itu sudah terhitung pahala sendiri.
Kemudian apa kalau sudah minta gitu kita akan selow banget seharian, smooth, santai dan semuanya beres. Of course not. Kita masih di dunia, bukan di surga. Obstacles akan selalu ada, tapi paling ngga kita udah minta perlindungan dari Allah sebelumnya.
Semua obstacle itu Allah turunkan mudah2an jadi cobaan dan bukan azab. Hehe.. emang apaan si obstacle nya? di rumah doang... bukan kerja keluar rumah... HEY! makanan tumpah, gas habis lagi masak, belum lagi masak 3 kali sehari, nuang air galon, ngucekin Sprei yang kena noda adalah kerjaan yang BERAT. Semua butuh fisik dan mental yang kuat haha
Pernah aku dengar sendiri istri nya temen suamiku cerita dia lebih baik berangkat ke kantor kalo lagi sakit, dari pada dirumah sama 5 anaknya. Karena ga bisa istirahat kalau di rumah. Sementara di kantor justru bisa istirahat. SEE? hehe etapi jangan sombong dulu, bukan maksudnya ibu rumah tangga lebih keren daripada ibu kantoran ya ini tuh.
Dengan bantuan Allah, sering kali tu kerjaan tiba-tiba sudah selesai, atau Allah masih kasih kesehatan terlepas kita se capek apa pun hari itu, atau anak-anak yang bisa diatur. Bukankah itu juga kenikmatan?
Dan...
2. JANGAN TERGESA-GESA
Seperti yang Rasulullah ajarkan "jangan tergesa-gesa", lakuin satu demi satu.
Tergesa-gesa adalah penyakit manusia. Oleh karena itu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dalam hadits-nya bahwa ketergesa-gesaan berasal dari setan. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :التَّأَنِّي مِنَ اللهِ، وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِTidak tergesa-gesa/ketenangan datangnya dari Allâh, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.
Aku ga percaya perempuan itu multi-tasking, aku percayanya perempuan itu multi-thingking hehe ya kan???. Setiap ada obstacle hadir, terus kita dalam keadaan kewalahan, coba diam dulu... minta dulu sama Allah. Kasih waktu hati kita untuk telan baik-baik apa yang terjadi barusan.Referensi : https://almanhaj.or.id
apa akan selalu berhasil kita bisa ambil waktu untuk diam dan mikir?
NO! sering kali malah kita kepeleset lidah sendiri. Misal: anak-anak tiba-tiba numpahin satu panci sayur an. Reaksi pertama mamanya adalah merepet. Aku nganggepnya ini masih manusiawi ya kalo kadang-kadang. Soalnya manusia kan kena bisikan syaitonirojim tu dari semua arah... namanya manusia itu ga sempurna, letupan itu bisa saja terjadi
Asalkan, like Ustadz Firanda hafidzohullah sampaikan di beberapa kajiannya, bahwa manusia itu tempat salah, maka seringlah bertobat.
Setelah letupan itu terjadi, istigfar, kalo menyangkut orang lain, misal anak atau suami, lekas minta maaf saat keadaan tenang.
Lalu aku pernah baca, bahwa not rushing things helps us to calm our nerves.
Intinya..
se engga-serius kata-kata ku di postingan kali ini, sebenarnya ini tema yang serius. Yang kalo Ustadz yang ngomong, pasti retorikanya dapet, nusuk dan jleb. Minta lah sama Allah, even dari sebelum menikah. Agar Allah mudahkan kita melewati hari-hari setelah pernikahan. Agar Allah berikan keberkahan didalamnya..
aamiin
Komentar
Posting Komentar