Teh Ninit

Sekitar tahun 2007-2014 salah satu hobiku adalah bacain blog seorang ibu muda yang dulunya tinggal di Azerbaijan, terus pindah ke Singapore dan akhirnya back for good ke Indonesia. Dulu aku membaca blognya saat diriku masih single, saat gak punya pasangan dan bahkan gak kepikiran nikah. Aku pun masih ikutin semua cerita-ceritanya hingga anak kedua nya lahir, bahkan sampai diriku hamil anak pertama masih baca-bacain blog nya. 

Beliau adalah ibu rumah tangga dan penulis beberapa buku best seller. Jujur ya... aku kurang suka baca buku teh Ninit. Karena isinya ada konflik pasangan dan konflik rumah tangga. Yang mana tema tersebut saat itu aku hindari untuk dibaca.

Tapi.. blog beliau beda dengan buku-bukunya. Begitu nyata, menginspirasi dan... simpel. Saat beliau bikin portal ibu-ibu bernama urbanmama pun, aku yg masih single ikutan ga mau ketinggalan update. hehe 

Bahkan saat aku buka usaha kecil2an homedecor aku coba kontak beliau dan tanya apa bisa aku endorse beliau. Dan apa jawabannya, boleh dan bahkan FREE!. allohumma baarik. Tapi kemudian DM (direct message) tak kunjung berbalas lagi karena beliau sibuk.

Then suatu hari dia DM lagi, "Hai Ris, waktu itu kamu mau endorse apa ya? bisa lihat produknya dimana?", entah kenapa kata "Ris" itu terdengar begitu friendly dan bikin aku GR bukan main. Dan akhirnya kami kirimkan dua bingkai homedecor bergambar tanaman. Yang bahkan hingga saat ini masih terpajang dirumah orang tua mereka di Bandung. *aku tau ini krn ada salah satu influencer yg mempost pernah nginap di airbnb milik mereka.

Kemudian, setelah aku sendiri punya anak... hari bergulir, kesibukan tak terelakkan, membaca blog bukan lagi jadi kebiasaanku. Semua terganti dengan datangnya Instagram. Scroll foto jadi lebih menarik ketimbang membaca teks panjang. dan Aku masih memfollow blogger ini.

Then....

Sabtu malam pekan lalu... di sebuah kajian, aku melihat sosok itu lewat beberapa baris didepanku. Ninit Yunita berjalan dari kejauhan dan aku tau persis itu beliau. Penampilan beliau berubah drastis. Khimar abu-abu panjang gelap, dan gamis hitam. Aurat tertutup rapi.

Aku star struck.

sempat terbesit mau menghampiri tapi... ragu.

ah.. teh Ninit... Barakallahu fiikum. Seandainya aku bisa mengucapkan secara langsung.

Aku haru beneran saat tau beliau mendatangi taklim yang sama. Mungkin yang perasaan indah yang aku rasakan saat pertama kali ikut kajian sunnah juga beliau rasakan... ditempat yang indah. Di kajian ustadz yang pertama kali aku datangi kajiannya.

Ya Allah makasih banyak sudah kasih perasaan indah ini

Fotonya ini diambil di tempat kajian yang sama seperti cerita diatas namun dalam waktu yang berbeda



Komentar

Postingan Populer