Tidak ikut
Setiap kuartal biasanya dari sekolah anak - anak diadakan Playdate. Ya anakku Homeschooling (HS) tapi mereka tetap ikut kegiatan program pendampingan HS yang akhirnya kami sebut juga sebagai sekolah. Lain kali akan ku bahas tentang ini insyaallah. Selama Hudzaifah sekolah, terhitung dia sudah 3 kali ikut playdate. Alhamdulillah dari ketiganya selalu dapat pengalaman seru.
Qodarullah sejak Ubaydah masuk ke sekolah yang sama, Bayd belum pernah sekalipun ikut playdate, namun dia pernah 3 kali ikut antar abangnya playdate. Bisa dirasakan ya apa yang ada di hati Ubaydah. Qodarullah saat pendaftaran playdate di umumkan kami terlewat dan terlambat mendaftar hingga quota sudah habis.
Biidzinillah Bayd sudah coba kami tenangkan dengan
"Qodarullah Bay..."
"Ini bukan kita ga usaha ya Bay, tapi memang sudah takdir"
"Insyaallah lain kali ikut ya, doanya dari sekarang supaya saat ada playdate kita sehat, bisa ikut, dan dilapangkan keadaan"
Seperti keadaan dibeberapa rumah tangga lain dalam mendidik anak, kami juga berharap anak-anak bisa tumbuh dengan hati yang lapang dengan takdir Allah. Sebuah harapan besar. Yang mana... ketika anak bisa dapat pelajaran ini, mudah-mudahan kelak di kemudian hari mereka ga mudah kecewa. Mereka bisa bangkit lagi dan ga melulu terbawa oleh perasaan sedihnya.
Sedih boleh, yang ga boleh ga terima kenapa harus sedih.
Tanpa disadari sebenarnya itu yang juga aku butuhkan sebagai seorang ibu di kegiatan keseharianku, semua manusia juga sih. Tapi karena aku ibu rumah tangga jadi aku bicara dalam kacamata ku sendiri.
Seringkali kerjaan rumah menumpuk. Piring belum dicuci, anak-anak belum belajar, badan lagi kurang fit, suami harus pergi, air habis, ga ada makanan dan PMS... apapun itu... kalau ga Allah kasih taufik untuk bisa menerima, mungkin kita akan terus mengeluh, menyalahkan orang, atau lebih parahnya menyalahkan Allah karena mentakdirkan hidup kita seperti ini. Itu artinya kita ga akan selamat hidup di dunia apalagi di akhirat.
Nashalullohassalamah wal aafiyah
Komentar
Posting Komentar